Gila!, Guru SD di Pamekasan Cium Bibir Muridnya

oleh pada Sabtu, 07 September 2013
Gila!, Guru SD di Pamekasan Cium Bibir Muridnya Bandung
Guru SD di Pamekasan Cium Bibir Muridnya
Guru SD di Pamekasan Cium Bibir Muridnya. Memang aneh jika seorang guru yang harusnya menjadi teladan buat muridnya malah melakukan tindakan mesum yang tercela. Adalah salah satu guru SD di Kelurahan Parteker, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur yang diketahui mencium muridnya yang masih kelas 4 SD. Kabar ini terungkap ketika ayah korban membaca buku diary anaknya yang menceritakan tindakan gurunya tersebut. Tidak terima akan hal ini, orang tua pun melabrak guru tersebut dan kepala sekolah. Dia menuntut guru tersebut untuk mengakui perbuatannya.

Namun anehnya ketika dimintai pertanggungjawaban, si guru tersebut menolak, dan mengatakan bahwa apa yang dikatakan muridnya adalah bohong.

"Apa yang dikatakan SN semuanya bohong. Saya hanya ingin mengajarinya dan saya tidak pernah menciumi anak itu. Kalau saya mau berbuat mesum bukan dengan anak seperti dia, tetapi saya bisa melakukannya dengan anak yang sudah SMA," kilah AR.

Lihat apa yang disampaikan guru tersebut (SN) seperti dilansir situs kompas.com. Jikalau apa yang menjadi belaannya benar, apakah pantas seorang guru berkata demikian. Mengajari ciuman meski tidak pernah menciumnya. Memang anak SD di ajari cara berciuman? guru aneh. Lalu lihat juga direksi selanjutnya. "kalau saya mau berbuat mesum bukan dengan anak seperti dia, tetapi saya bisa melakukannya dengan anak yang sudah SMA". Wah bener - bener gila bukan!

Dalam hal ini, jika Anda berada di pihak netral, tidak memihak salah satu pihak, kira - kira cerita siapa yang paling benar? apakah tulisan diary korban atau sanggahan dari guru tersebut? kalau admin berpendapat bahwa si anak tersebutlah yang paling benar. Karena apa? biasanya di usia anak - anak, perubahan psikologis terlihat jelas ketika dia sedang dilanda suatu permasalahan. Dan benar saja, setelah aksi tersebut, siswi SD tersebut tidak mau ke sekolah dan hanya bisa merenung setiap harinya.

Terkait