Produsen Tempe dan Tahu Mogok, Siapa yang Dirugikan?

oleh pada Minggu, 08 September 2013
Produsen Tempe dan Tahu Mogok, Siapa yang Dirugikan? Bandung
Produsen Tempe dan Tahu Mogok, Siapa yang Dirugikan?
Produsen Tempe dan Tahu Mogok, Siapa yang Dirugikan? Disebabkan harga kedelai selangit, para produsen tahu dan tempe memutuskan mogok produksi. Tidak tanggung - tanggung, keputusan ini diikuti sebagian besar pengrajin tempe dan tahu se Jawa dan Bali. Meskipun masih ada sebagian produsen yang memutuskan tetap memproduksi, namun dampaknya terlihat di pasar, dimana masyarakat saat ini kesulitan mendapatkan bahan tempe dan tahu untuk resep masakannya. Jika hal ini berlanjut, secara otomatis akan berpengaruh besar terhadap industri makanan, karena tahu dan tempe merupakan makanan rakyat yang banyak dikonsumsi. Melihat hal ini apa peran pemerintah?

Sebenarnya yang diinginkan para produsen tempe dan tahu sederhana, hanya meminta peran pemerintah menstabilkan harga kedelai dengan menurunkan harganya. Mungkinkah aksi mogok yang rencananya akan dilakukan sampai 3 hari ini mampu menggerakkan pemerintah untuk segera beraksi?

Melihat fenomena yang tidak biasa ini, banyak komentar datang dari masyarakat baik pro dan kontra. Ada yang menilai bahwa apa yang mereka lakukan merugikan diri sendiri dan para karyawannya. Jika produksi berhenti selama 3 hari, berapa nilai kerugian yang ditanggung mereka para pengusaha? tidak kasihan kah dengan para karyawan yang harus menanggung pemotongan gaji selama mereka tidak kerja! Namun sebagian lain menilai dalam hal ini pemerintah yang salah karena kurang memperhatikan komoditas pangan kedelai yang saat ini import di beberapa negara. Miris bukan, negara agraris yang subur akan hasil alamnya, untuk kebutuhan kedelai masih import?

Semoga permasalahan ini segera selesai, tahu dan tempe kembali normal peredarannya di tengah masyarakat.

Terkait